Backgrounder
Profile Restaurant
Tahun 2008 Restoran Ayam Joedag ini didirikan pada tanggal 13 November.Awal mulanya dicetuskan nama restoran ini yaitu"Ayam Ba".
Visi Restoran
Pemilik ingin membantu masyarakat atau pelanggan mendapatkan Ayam Bakar dengan harga yang terjangkau.
Misi Restoran
Mengembangkan menu baru(yang tidak hanya Ayam Bakar tetapi makanan dan minuman lainnya)dengan harga yang terjangkau dan dengan bahan-bahan yang berkualitas tinggi.
Pemilik Restoran Ayam Bakar Joedag
Rudy Sakoel
Lahir di Medan Tahun 1966.Beliau seorang Bapak dan seorang suami dengan 3 orang anak 1 istri.Awalnya Beliau seorang majelis di gereja yang sangat aktif dan dulunya Beliau tidak mempunyai pikiran akan membuka restoran yang besar.
Sarana Penunjang
Restoran Ayam Bakar Joedag ini memiliki fasilitas penunjang yang memadai untuk mendukung kenyamanan para pelanggan atau penunjang restoran yaitu:
Areal parkir
Restoran Ayam Bakar Joedag ini memiliki Areal parkir yang luas baik untuk parkir pengunjung yang bisa menampung lebih dar 150 mobil.
###
CV. Restoran Ayam Joadag atau "Ayam Ba"
Jl. Asia Afrika No 15 Jakarta Pusat
Telp: 41090659
E-mail: Rudy_sakoel@yahoo.com
###
Transkip Wawancara Saya dengan Bapak Rudy
Sakoel
Saya
: Selamat siang pak ? bisa bertemu dengan Pak Rudy Sakoel ?
Pak
Rudy : Iya selamat siang,saya Pak
Rudy Sakoel,ada yang bisa bapak bantu ?
Saya
: Begini
pak, bolehkah saya mewawancarai Pak Rudy tentang usaha
bapak dalam rangka tugas kuliah penulisan
humas ?
Pak
Rudy : Dengan senang hati.
Saya
: Apakah Pak Rudy sudah lama berjualan?
Pak
Rudy : Ya, sudah lama.
Saya
: Kira-kira sudah berapa lama bapak berjualan?
Pak
Rudy : Sekitar 7 tahun.
Saya
: Apakah dari awal bapak berjualan, sudah membuka restoran ini
sudah langsung besar seperti ini ?
Pak Rudy
: Tidak, awalnya berjualan menggunakan
gerobak
Saya
: Mengapa bapak beralih dari gerobak menjadi membuka sebuah
restoran yang cukup besar seperti saat ini
?
Pak
Rudy : Karena jika jualan keliling
keuntungannya tidak besar dan jualnya
cuma bisa 1 macam. Lagipula cukup cape
untuk berkeliling jualan.
Kadang dikejar-kejar kantip. Jadi tidak
enak sama pembeli. Jika
diburu-buru makannya.
Saya
: Apa saja yang bapak jual dulu ?
Pak
Rudy : Bakso, mie ayam, soto, dan
lain-lain. Tetapi sekarang sudah lebih
dikhususkan untuk menu ayam bakar saja.
Supaya lebih simple.
Berikut dengan variasi minuman yang
biasanya cukup lumrah tersedia
di restoran.
Saya
: Berapa modal yang harus dikeluarkan dalam sehari ?
Pak
Rudy : Kalau dulu mungkin sekitar 500
ribu, sekarang sudah lumayan besar
modal yang dikeluarkan di setiap harinya.
Saya
: Bagaimanakah suka dan duka selama berjualan?
Pak
Rudy : Sukanya ya puji Tuhan rame,
pelanggannya banyak. dukanya jika
hari itu pas saya masih berjualan menggunakan gerobak pembelinya
rame ya tempatnya terbatas, dan repot. Tapi sekarang sudah ada tempat yang
netap dan strategis serta sudah punya beberapa karyawan yang bisa membantu jadi
saya sekeluarga sudah tidak perlu turun tangan lagi dalam mengelola restoran
ini jika sedang ramai.
Saya
: Siapa yang membantu bapak dalam berjualan pada saat
menggunakan gerobak?
Pak
Rudy : Saya dan istri saya. Kami
mendorong gerobak bersama-sama.
Saya
: Saat Pak Rudy masih berjualan menggunakan gerobak, dimana saja
rute berjualannya?
Pak
Rudy : Di sekitar rumah saya dan
daerah-daerah rumah di sebrang rumah saya.
Saya
: Bagaimana Pak Rudy menghadapi jika pelanggan sedang rame- ramenya?
Pak
Rudy : Ya mesti sabar, juga repot
pastinya. Tapi sekarang kan sudah ada
tempat yang netap dan strategis serta sudah punya beberapa
karyawan yang bisa membantu jadi saya sekeluarga sudah tidak perlu turun tangan
lagi dalam mengelola restoran ini jika sedang ramai.
Saya
: Bagaimana bila pelanggannya ingin cepet-cepet dilayani?
Pak
Rudy : Ya harus nunggu dan sabar.
Saya
: Berapa harga yang bapak tetapkan dalam 1 porsi?
Pak
Rudy : 7 ribu waktu dulu ya. Tapi
sekarang kan sudah banyak variasi menu
dalam ayam bakar dan variasi menu dalam minuman. Walaupun
demikian, saya tetap menjunjung tinggi harga yang terjangkau supaya konsumen
saya tidak kecewa dan tidak kabur.
Saya
: Oh begitu, baiklah. Terimakasih atas waktunya pak. Maaf jadi
merepotkan dan mengganggu waktu bapak.
Pak
Rudy : Oh tidak sama sekali diganggu
dan di repotkan. Kembali kasih, nak.
Sukses studinya ya. Tuhan Memberkati.
Profile Restaurant
Tahun 2008 Restoran Ayam Joedag ini didirikan pada tanggal 13 November.Awal mulanya dicetuskan nama restoran ini yaitu"Ayam Ba".
Visi Restoran
Pemilik ingin membantu masyarakat atau pelanggan mendapatkan Ayam Bakar dengan harga yang terjangkau.
Misi Restoran
Mengembangkan menu baru(yang tidak hanya Ayam Bakar tetapi makanan dan minuman lainnya)dengan harga yang terjangkau dan dengan bahan-bahan yang berkualitas tinggi.
Pemilik Restoran Ayam Bakar Joedag
Tahun 2008 Restoran Ayam Joedag ini didirikan pada tanggal 13 November.Awal mulanya dicetuskan nama restoran ini yaitu"Ayam Ba".
Visi Restoran
Pemilik ingin membantu masyarakat atau pelanggan mendapatkan Ayam Bakar dengan harga yang terjangkau.
Misi Restoran
Mengembangkan menu baru(yang tidak hanya Ayam Bakar tetapi makanan dan minuman lainnya)dengan harga yang terjangkau dan dengan bahan-bahan yang berkualitas tinggi.
Pemilik Restoran Ayam Bakar Joedag
Rudy Sakoel
Lahir di Medan Tahun 1966.Beliau seorang Bapak dan seorang suami dengan 3 orang anak 1 istri.Awalnya Beliau seorang majelis di gereja yang sangat aktif dan dulunya Beliau tidak mempunyai pikiran akan membuka restoran yang besar.
Sarana Penunjang
Restoran Ayam Bakar Joedag ini memiliki fasilitas penunjang yang memadai untuk mendukung kenyamanan para pelanggan atau penunjang restoran yaitu:
Areal parkir
Restoran Ayam Bakar Joedag ini memiliki Areal parkir yang luas baik untuk parkir pengunjung yang bisa menampung lebih dar 150 mobil.
###
CV. Restoran Ayam Joadag atau "Ayam Ba"
Jl. Asia Afrika No 15 Jakarta Pusat
Telp: 41090659
E-mail: Rudy_sakoel@yahoo.com
###
Transkip Wawancara Saya dengan Bapak Rudy
Sakoel
Saya
: Selamat siang pak ? bisa bertemu dengan Pak Rudy Sakoel ?
Pak
Rudy : Iya selamat siang,saya Pak
Rudy Sakoel,ada yang bisa bapak bantu ?
Saya
: Begini
pak, bolehkah saya mewawancarai Pak Rudy tentang usaha
bapak dalam rangka tugas kuliah penulisan
humas ?
Pak
Rudy : Dengan senang hati.
Saya
: Apakah Pak Rudy sudah lama berjualan?
Pak
Rudy : Ya, sudah lama.
Saya
: Kira-kira sudah berapa lama bapak berjualan?
Pak
Rudy : Sekitar 7 tahun.
Saya
: Apakah dari awal bapak berjualan, sudah membuka restoran ini
sudah langsung besar seperti ini ?
Pak Rudy
: Tidak, awalnya berjualan menggunakan
gerobak
Saya
: Mengapa bapak beralih dari gerobak menjadi membuka sebuah
restoran yang cukup besar seperti saat ini
?
Pak
Rudy : Karena jika jualan keliling
keuntungannya tidak besar dan jualnya
cuma bisa 1 macam. Lagipula cukup cape
untuk berkeliling jualan.
Kadang dikejar-kejar kantip. Jadi tidak
enak sama pembeli. Jika
diburu-buru makannya.
Saya
: Apa saja yang bapak jual dulu ?
Pak
Rudy : Bakso, mie ayam, soto, dan
lain-lain. Tetapi sekarang sudah lebih
dikhususkan untuk menu ayam bakar saja.
Supaya lebih simple.
Berikut dengan variasi minuman yang
biasanya cukup lumrah tersedia
di restoran.
Saya
: Berapa modal yang harus dikeluarkan dalam sehari ?
Pak
Rudy : Kalau dulu mungkin sekitar 500
ribu, sekarang sudah lumayan besar
modal yang dikeluarkan di setiap harinya.
Saya
: Bagaimanakah suka dan duka selama berjualan?
Pak
Rudy : Sukanya ya puji Tuhan rame,
pelanggannya banyak. dukanya jika
hari itu pas saya masih berjualan menggunakan gerobak pembelinya
rame ya tempatnya terbatas, dan repot. Tapi sekarang sudah ada tempat yang
netap dan strategis serta sudah punya beberapa karyawan yang bisa membantu jadi
saya sekeluarga sudah tidak perlu turun tangan lagi dalam mengelola restoran
ini jika sedang ramai.
Saya
: Siapa yang membantu bapak dalam berjualan pada saat
menggunakan gerobak?
Pak
Rudy : Saya dan istri saya. Kami
mendorong gerobak bersama-sama.
Saya
: Saat Pak Rudy masih berjualan menggunakan gerobak, dimana saja
rute berjualannya?
Pak
Rudy : Di sekitar rumah saya dan
daerah-daerah rumah di sebrang rumah saya.
Saya
: Bagaimana Pak Rudy menghadapi jika pelanggan sedang rame- ramenya?
Pak
Rudy : Ya mesti sabar, juga repot
pastinya. Tapi sekarang kan sudah ada
tempat yang netap dan strategis serta sudah punya beberapa
karyawan yang bisa membantu jadi saya sekeluarga sudah tidak perlu turun tangan
lagi dalam mengelola restoran ini jika sedang ramai.
Saya
: Bagaimana bila pelanggannya ingin cepet-cepet dilayani?
Pak
Rudy : Ya harus nunggu dan sabar.
Saya
: Berapa harga yang bapak tetapkan dalam 1 porsi?
Pak
Rudy : 7 ribu waktu dulu ya. Tapi
sekarang kan sudah banyak variasi menu
dalam ayam bakar dan variasi menu dalam minuman. Walaupun
demikian, saya tetap menjunjung tinggi harga yang terjangkau supaya konsumen
saya tidak kecewa dan tidak kabur.
Saya
: Oh begitu, baiklah. Terimakasih atas waktunya pak. Maaf jadi
merepotkan dan mengganggu waktu bapak.
Pak
Rudy : Oh tidak sama sekali diganggu
dan di repotkan. Kembali kasih, nak.
Sukses studinya ya. Tuhan Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar